Home
SELASA, 27 APRIL 2010
redc@ffein.
redcaffein
Internet & Computer Stuff
Jl.Raya Timur 143 Ciawi Tasikmalaya
Tlp.0265.455132
email redcaffein@gmail.com
Ciawi-Tasikmalaya
red c@ffein Computer Melayani Penjualan: Laptop, PC/Dekstop, Printer, Infus Printer Service dll.
red c@ffein Warnet tempat berinternet yang nyaman Dan elegant,access tercepat hinga 2 Mbps memudahkan anda untuk
Continue Reading...
Blog
Selasa, 19 April 2011
Tantang Sultan HB X Bertaruh Potong Leher
Diposting oleh cepi muyana di 4/19/2011 10:00:00 AMJurubicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, marah dengan pihak-pihak yang menghubungkan kerusuhan di Tunisia dan Mesir akan melanda Indonesia.
Sebelumnya, Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan bahwa kerusuhan di Mesir bisa terjadi di Indonesia jika institusi negara yang seharusnya melindungi rakyat namun tidak menjadi pelita bagi rakyat. Beberapa waktu lalu, hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Tanthowi Yahya. Menurut Tanthowi, dimanapun, kalau rezim penguasa menindas rakyat, makan perlawanan akan mencuat.
"Saya katakan, tolong catat dengan tebal. Sultan, Tanthowi itu (maaf) goblog," kata Ruhut, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Minggu, 30/1).
Menurut Ruhut, kondisi sosial politik di Tunisia dan Mesir sangat berbeda dengan Indonesia. Katanya, Tunisia dan Mesir dipimpin oleh rezim diktator, persis seperti Indonesia ketika dipimpin oleh rezim Soeharto. Sedangkan Indonesia kini, masih kata Ruhut, merupakan negara demokrasi terbesar di dunia. Selain itu, kedua negara di Afrika itu menjadikan kekuasaan sebagai panglima, sedangkan di Indonesia kekusaan berada di dalam payung hukum.
"Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya," kata Ruhut.
Ruhut pun menantang Sultan dan Tanthowi untuk memprediksi politik masa depan Indonesia. Dia berani bertaruh bahwa SBY tidak akan goyah sebab didukung oleh 63 persen rakyat Indonesia.
"Kalau SBY jatuh, potong leher saya. Kalau SBY tidak goyang, saya tantang si Sultan dan si Tanthowi untuk potong leher mereka," demikian Ruhut.
Sebelumnya, Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan bahwa kerusuhan di Mesir bisa terjadi di Indonesia jika institusi negara yang seharusnya melindungi rakyat namun tidak menjadi pelita bagi rakyat. Beberapa waktu lalu, hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Tanthowi Yahya. Menurut Tanthowi, dimanapun, kalau rezim penguasa menindas rakyat, makan perlawanan akan mencuat.
"Saya katakan, tolong catat dengan tebal. Sultan, Tanthowi itu (maaf) goblog," kata Ruhut, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Minggu, 30/1).
Menurut Ruhut, kondisi sosial politik di Tunisia dan Mesir sangat berbeda dengan Indonesia. Katanya, Tunisia dan Mesir dipimpin oleh rezim diktator, persis seperti Indonesia ketika dipimpin oleh rezim Soeharto. Sedangkan Indonesia kini, masih kata Ruhut, merupakan negara demokrasi terbesar di dunia. Selain itu, kedua negara di Afrika itu menjadikan kekuasaan sebagai panglima, sedangkan di Indonesia kekusaan berada di dalam payung hukum.
"Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya," kata Ruhut.
Ruhut pun menantang Sultan dan Tanthowi untuk memprediksi politik masa depan Indonesia. Dia berani bertaruh bahwa SBY tidak akan goyah sebab didukung oleh 63 persen rakyat Indonesia.
"Kalau SBY jatuh, potong leher saya. Kalau SBY tidak goyang, saya tantang si Sultan dan si Tanthowi untuk potong leher mereka," demikian Ruhut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Loading
0 komentar:
Posting Komentar
komen dan saran anda sangat membantu kami untuk lebih baik lagi terimakasih by author cepinukatilu